Pengapian dan Pengoperasian Boiler
Ditulis pada: December 23, 2019
Setelah persiapan pengapian telah terpenuhi,lakukan pengapian untuk pemanasan awal dengan tanpa mengoperasikan peralatan-peralatannya kecuali instrumen panel.
Setelah di dalam dapur panas telah relative merata, dan dari kerangan air vent keluar steam dan memperoleh tekanan pada ketel min 1 kg/cm2 yang berarti tidak akan terjadi pemuaian mendasar maka kita dapat melakukan pengapian dengan mengikuti prosedur-prosedur di bawah ini :
Operasikan ID Fan dengan damper di tutup sama sekali. Perlu di ketahui bahwa di dalam boiler panel di lengkapi dengan sistem “Inter Lock”
Pastikan posisi selector switch harus tetap berada di posisi inter lock selama boiler beroperasi
INTERLOCK : FD. Fan tidak dapat dioperasikan sebelum mengoperasikan draft control & ID Fan.
RELEASE : FD Fan dan ID Fan dapat dioperasikan sendiri-sendiri tanpa ada hubungannya satu dengan yang lain.
Untuk mengurangi nyala api di dalam dapur, pengaturannya melalui damper FD fan dan tidak di anjurkan mematikan (stop) blower FD Fan selama boiler operasi”.
Pada boiler takuma, waktu standart untuk menaikkan tekanan boiler adalah seperti yang tercantum pada grafik di baawah ini :
Pada saat tekanan boiler naik secara perlahan –lahan, hal-hal ynag perlu dilakukan adalah sebagai berikut :
Saat Operasi Normal
Hal-hal yang harus diperhatikan pada saat boiler beroperasi normal sehingga timbulnya kerusakan dapat dicegah.
Level air terlalu tinggi akan menyebabkan carry over. Apabila level air terlalu rendah akan menyebabkan over heating. Untuk itu agar level air tetap di jaga sesuai dengan yang telah di tentukan.
-5 s/d -10 mm H2O
Temperatur masing-masing posisi dapat dilihat pada gambar 5 – 4. Temperatur yang terlalu tinggi pada gas pembuangan (exhaust gas) menyebabkan berkurangnya efisiensi boiler, maka pembersihan abu dengan semburan uap (soot blowing) harus dilakukan.
Apabila telah dilakukan soot blowing secara berulang-ulang, tetapi temperatur gas buang tetap tinggi, maka kemungkinan telah terjadi deposit kerak pada bagian dalam pipa air, atau kerusakan penyangga api dalam ruang pembakaran (short pass) sehingga perlu dilakukan pemeriksaan.
Sampling test harus dilakukan satu kali dalam satu jam untuk menjaga agar air pengisi dan air ketel tidak melebihi dari nilai limit (batas – batasa).
“jangan sekali-kali memakai air sebagai pengisi ketel uap sebelum melakukan proses yang telah di tetapkan sesuai tabel”. Artikel terkait. Cara pemeliharaan Boiler
Posted by ivanemmoy
Setelah di dalam dapur panas telah relative merata, dan dari kerangan air vent keluar steam dan memperoleh tekanan pada ketel min 1 kg/cm2 yang berarti tidak akan terjadi pemuaian mendasar maka kita dapat melakukan pengapian dengan mengikuti prosedur-prosedur di bawah ini :
Furnace boiler |
- Periksa kondisi air dalam water level gauge (gelas penduga)
- Apabila level air dalam gelas penduga tinggi,melebihi HWL, harus dilakukan Blow Down sehingga level air berada pada posisi antara NWL dan HWL
- Operasikan komponen-komponen seperti :
- Double damper
- Draft control
- Pastikan tidak ada kesalahan fungsinya.
Operasikan ID Fan dengan damper di tutup sama sekali. Perlu di ketahui bahwa di dalam boiler panel di lengkapi dengan sistem “Inter Lock”
Pastikan posisi selector switch harus tetap berada di posisi inter lock selama boiler beroperasi
INTERLOCK : FD. Fan tidak dapat dioperasikan sebelum mengoperasikan draft control & ID Fan.
RELEASE : FD Fan dan ID Fan dapat dioperasikan sendiri-sendiri tanpa ada hubungannya satu dengan yang lain.
“Jangan mengoperasikan Boiler full operasi sebelum dilakukan pemanasan awal hingga diperoleh tekanan 1 kg/cm2. Hal tersebut dapat mengakibatkan over heating pada pipa superheater. Jangan mengoperasikan boiler pada posisi RELEASE. Hal ini sangat berbahaya sebab apabila ID Fan mati, maka FD Fan tidak turut mati dapat mengakibatkan terjadinya back fire”.
- Setelah ID Fan beroperasi normal, posisi handle draft control pada alat control SEIRITSU ke posisi “Auto”.
- Operasikan FD Fan dengan damper utama di tutup sama sekali, dalam damper udara di bawah fire grate tetap buka +- 30 – 40 %.
- Operasikan sec FD Fan (2nd FD Fan) dengan damper utama di buka 50 – 70 %, damper ke ruang bakar dibuka +- 30% dan damper udara ke chute bahan bakar disesuaikan pada kebutuhan (agar posisi jatuhnya bahan bakar di tengah-tengah ruang bakar). Biarkan kondisi seperti ini selama +- 15 menit untuk menstabilkan sistim balancing draft di dalam ruang dapur.
- Perhatikan bila boiler yang menggunakan “Seperheater”. Pada saat start pengoperasiannya kerangan Blow Down pada superheater dan starting valve harus terbuka 100%, gunanya agar kandungan air yang tertinggal di dalam pipa superheater dapat terbuang. Dan uap dapat mengalir melalui pipa seperheater dan keluar dari starting valve. Kerangan Blow Down di superheater header dan starting valve dapat di tutup setelah Main Steam Valve ( kerangan utama ) di buka.
- Operasikan alat pensupply bahan bakar ( Rotary feeder).
- Karena pembakaran di dalam ruang dapur belum besar, masukkan bahan bakar secara perlahan – lahan hingga tekanan furnance mencapai : -5 s/d -10 mm H2O
- Tutup kerangan buangan udara ( Air Vent ) bila tekanan boiler mencapai 1 kg/cm2.
- Untuk menaikkan tekanan dapat dilakukan dengan jalan membuka damper utama FD Fan yang dapat di kontrol melalui instrument panel.
Ikuti prosedur-prosedur menaikkan tekanan di bawah ini :
- Untuk tekanan < 15 kg/cm2 damper utamam FD Fan dapat membuka 60 – 70 %.
- Untuk tekanan > 15 kg/cm2 damper utamam FD Fan membuka +- 20 – 50 %.
Untuk mengurangi nyala api di dalam dapur, pengaturannya melalui damper FD fan dan tidak di anjurkan mematikan (stop) blower FD Fan selama boiler operasi”.
Prosedur Untuk Menaikan Tekanan Dan Temperatur
Untuk menaikkan tekanan harus ikut mempertimbangkan faktor thermal expansi (pemuaian panas) dari badan, dinding dapur dan bagian – bagian lain boiler agar tidak terjadi bahaya lanjutan akibat pemuaian paksa. Menaikkan tekanan dengan tiba-tiba akan mengakibatkan bahaya kebocoran atau retak pada pasangan batu api.Pada boiler takuma, waktu standart untuk menaikkan tekanan boiler adalah seperti yang tercantum pada grafik di baawah ini :
Grafik Tekanan |
Pada saat tekanan boiler naik secara perlahan –lahan, hal-hal ynag perlu dilakukan adalah sebagai berikut :
- Apabila uap mulai terjadi, setiap kerangan uap harus di operasikan untuk menjaga agar handle dari masing-masing kerangan itu dapat bergerak bebas walaupun ada thermal expansi.
- Untuk boiler baru, apabila tekanan mencapai 2 – 10 kg/cm2 setiap sambungan dengan mur pada tutup manhole, gelas penduga, kerangan pembuang, meter tekanan dan peralatan-peralatan lainnya harus di kencangkan kembali dan periksa kefungsiannya.
- Apabila telah mencapai tekanan kerja normal, kerangan pengaman (safety valve) harus dicoba kefungsiannya dengan jalan mengangkat handlenya untuk meyakinkan bahwa kerangan pengaman itu dapat bekerja dengan baik.
- Lakukan pemanasan pada steam pump, agar steam pump dapat tetap “stand by”, untuk menjaga apabila arus listrik putus pada saat boiler sedang full operation, steam pump dapat langsung dioperasikan.
- Periksa bagian luar dari dapur dan ducting atas kemungkinan rusak yang disebabkan oleh thermal ekspansi.
- Teliti apakah ada kondisi yang kemungkinan upnormal pda setiap bagian yang berputar atau bergerak. Perhatian khusus diberikan pada kemungkinan terlalu panasnya pada bearing induced draft fan.
- Penyaluran uap pada waktu operasi normal dari ketel.
- Setiap kerangan pembuangan (drain valve) pada pemipaan uap harus di buka.
- Yakinlah bahwa tidak ada terjadi bahaya water hammering, atau bunyi abnormal serta kebocoran setelah dibukanya keran utama.
- Pembukaan total kerangan uap utama secara tiba-tiba harus dihindarkan. Yang dikhawatirkan kemungkinan turunnya tekanan secara tiba-tiba dan kenaikan level air yang menyebabkan carry over.
Saat Operasi Normal
Hal-hal yang harus diperhatikan pada saat boiler beroperasi normal sehingga timbulnya kerusakan dapat dicegah.
- Level air pada drum
Level air terlalu tinggi akan menyebabkan carry over. Apabila level air terlalu rendah akan menyebabkan over heating. Untuk itu agar level air tetap di jaga sesuai dengan yang telah di tentukan.
- Tekanan uap
- Beban
- Draft
-5 s/d -10 mm H2O
- Susunan gas asap
- Temperatur pada masing-masing posisi.
Temperatur masing-masing posisi dapat dilihat pada gambar 5 – 4. Temperatur yang terlalu tinggi pada gas pembuangan (exhaust gas) menyebabkan berkurangnya efisiensi boiler, maka pembersihan abu dengan semburan uap (soot blowing) harus dilakukan.
Apabila telah dilakukan soot blowing secara berulang-ulang, tetapi temperatur gas buang tetap tinggi, maka kemungkinan telah terjadi deposit kerak pada bagian dalam pipa air, atau kerusakan penyangga api dalam ruang pembakaran (short pass) sehingga perlu dilakukan pemeriksaan.
- Limit dari air pengisi dan air ketel
Sampling test harus dilakukan satu kali dalam satu jam untuk menjaga agar air pengisi dan air ketel tidak melebihi dari nilai limit (batas – batasa).
“jangan sekali-kali memakai air sebagai pengisi ketel uap sebelum melakukan proses yang telah di tetapkan sesuai tabel”. Artikel terkait. Cara pemeliharaan Boiler
Posted by ivanemmoy